Materi Resensi Kelas 11 Bahasa Indonesia
Unduh Materi Kaidah Kebahasaan Resensi Kelas 11 Bahasa Indonesia Semester Genap - Setelah memahami langkah-langkah membuat analisis resensi, perlu dijelaskan beberapa kaidah kebahasaan yang ada dalam teks tersebut. Hal ini dimaksudkan agar pemahaman terhadap kaidah kebahasaan resensi menjadi lebih jelas.
Kaidah-kaidah tersebut adalah sebagai berikut:
a. Berfokus pada tokoh tertentu.
Sebuah resensi menggambarkan tokoh tertentu. Hal ini dimaksudkan agar karakter tokoh dapat dijadikan fokus oleh penulis/pembaca. Oleh karena itu, dapat memberi nilai didik bagi pembacanya.
b. Menggunakan pendapat pribadi secara langsung.
Resensi memuat pendapat pribadi penulis, yang berisi opini terhadap karya yang dikritik.
c. Menggunakan klausa pendukung pendapat untuk mengemas informasi kepada pembaca.
Kaidah ini terutama bertujuan untuk mengemas pendapat penulis yang hendak disampaikan kepada pembaca agar terkesan lebih santun.
d. Menggunakan gaya bahasa yang bersifat metafora.
Metafora menurut KKBI adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.
Kaidah Kebahasaan Resensi
a. Banyak menggunakan konjungsi penerang. seperti bahwa, yakni, yaitu.
b. Banyak menggunakan konjungsi temporal
Konjungsi temporal adalah kata konjungsi atau kata hubung yang dapat menerangkan hubungan waktu dari dua hal atau peristiwa yang berbeda. Kata ini termasuk kata hubung yang sangat erat karena berkaitannya dengan waktu. Kata konjungsi jenis ini sangat berfungsi untuk menjabarkan secara kronologi dari suatu keadaan atau suatu peristiwa. Hal ini dapat menjadikan kalimat mudah untuk dipahami apa maksudnya itu.
Macam – Macam Konjungsi Temporal
Konjungsi Temporal memiliki beberapa macam – macamnya, yaitu konjungsi temporal sederajat dan tidak sederajat, antara lain :
1) Konjungsi Temporal Sederajat
Konjungsi Temporal Sederajat adalah Kata hubung waktu sederajat, jenis kata sambung yang memiliki sifat yang sama atau sederajat. Kata hubung ini biasanya juga dapat digunakan pada kalimat majemuk yang bersifat setara. Konjungsi temporal sederajat tidak boleh ditempatkan pada bagian awal maupun akhir kalimatnya, namun harus berada pada tengah tengah kalimat.
Contohnya : sebelumnya, selanjutnya, setelahnya, lalu, kemudian, dan sesudahnya.
2) Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Konjungsi Temporal Tidak Sederajat adalah kata sambung yang menghubungkan beberapa kalimat yang bertingkat atau tidak sederajat. Kata hubung ini dapat juga berguna untuk jenis kalimat majemuk. Konjungsi tersebut bisa terletak di awal kalimat, tengah kalimat ataupun di akhir kalimat.
Contohnya : sambil, bila, demi, sementara, sebelum, sejak, apabila, waktu, tatkala, ketika, semenjak, dan sebagainya.
c. Banyak menggunakan konjungsi penyebaban: karena, sebab.
d. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks. Hal ini ditandai oleh kata jangan, harus, hendaknya,
a. Memberikan informasi atau pemahaman yang mendalam tentang isi yang terdapat pada buku.
b. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas diapresiasi oleh masyarakat.
c. Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang diresensi.
d. Memberikan gambaran kepada pembaca dan penilaian umum sebuah karya secara ringkas.
e. Memberikan masukan kepada penulis berupa kritik dan saran terhadap isi buku.
f. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
g. Menguji kualitas buku dan membandingkannya dengan karya lain.
Langkah-Langkah Penulisan Resensi
a. Mengenal fisik buku yang meliputi nama pengarang, nama penerbit, kota penrbit, tahun terbit, ketebalan buku, dan harga buku.
b. Membaca buku secara cermat dan teliti.
c. Memberi tanda atau membuat catatan ringkas atas isi buku yang perlu mendapat perhatian seperti rangkaian peristiwa atau bab-bab di dalamnya.
d. Membuat sinopsis atau inti sari buku yang diresensi.
e. Menetukan sikap dan menilai isi buku yang berkaitan dengan hal-hal berikut.
1) Organisasi atau kerangka penulisan, hubungan antarbagian, dan sistematika penulisannya.
2) Isi buku, kualitas penceritaan, cara analisis tokoh dan data, kata yang dipilih, kalimat yang digunakan, gaya bahasa dan makna kata yang digunakan.
3) Aspek teknis, seperti tata letak, perwajahan buku, kualitas pencetakan, dan kerapiannya.
Contoh Resensi Buku Nonfiksi
Teknik Bermain Gitar
Judul buku : Teknik Bermain Gitar Penulis : Famoya
Penerbit : Terbit Terang Surabaya Kota Penerbit : Surabaya
Tahun Terbit : 1999
Jumlah Halaman : 80
Gitar merupakan sebuah alat musik yang sangat populer dengan “Gitaris” sebagai sebutan untuk pemain gitar. Getar nurani menjadi seorang gitaris muncul alami yang menciptakan kreasi meluap tidak kenal waktu, yang mungkin sejenis akademi hanya sebatas formalitas belaka. Akan tetapi, nurani darah seni lebih memotivasi yang dicita-citakan.
Gitar adalah alat musik yang menghasilkan melodi indah dengan cara memetik senarnya. Bentuk gitar memengaruhi baik dan tidaknya suara gitar. Dalam bermain gitar tidak hanya berpedoman teori nada minor dan mayor, melainkan dengan ketajaman perasaan dan mengatur senar gitar.
Selain itu untuk menghasilkan melodi yang indah tidak bisa asal petik, tapi menggunakan nada dasar dan menentukan kunci nada. Kunci nada dalam sebuah lagu harus sesuai dengan kemampuan suara penyanyi. Dengan demikian lantunan lagu dapat dinikmati dengan indah.
Teknik Seni Bermain Gitar ini merupakan buku yang menarik. Itu terletak pada bab Body Gitar yang menjelaskan cara memilih gitar dan kunci nada yang memberikan sugesti bahwa tanpa melihat nada tertentu, mendengar suaranya saja akan mampu membedakan jenis nada.
Bagi Bapak/Ibu dan Adik-Adik yang memerlukan soft copy Materi Kaidah Kebahasaan Resensi Kelas XI Bahasa Indonesia, silahkan klik link berikut ini :
Belum ada Komentar untuk "Materi Resensi Kelas 11 Bahasa Indonesia"
Posting Komentar